Dak beton pada rumah kini sudah tidak asing lagi karena hampir semua bangunan pasti memiliki area dak. Bahkan ada yang menjadikannya sebagai atap, sehingga waterproofing dak beton pasti sangat dibutuhkan. Karena jika tidak, maka risiko mengalami kebocoran dan rembesan akan mengancam rumahmu.
Namun, bagaimana jika kamu sudah memakai semen kuat anti bocor tapi masih saja mengalami kebocoran dan rembesan yang mengganggu? Tentu saja hal ini bisa terjadi bukan tanpa alasan, penyebabnya bisa jadi karena kesalahan pada saat pengaplikasian.
Untuk mengurangi rasio terjadinya hal seperti ini, kamu sebaiknya ketahui beberapa hal berikut ini agar waterproofing dak beton yang dilakukan tidak gagal.
– Tidak Memberi Topping Setelah Waterproofing
Hal pertama yang harus kamu perhatikan ketika memakai waterproofing dak, khususnya yang berbahan dasar semen seperti PRO-X 207 yaitu memastikan dalam proses pemakaiannya telah diberikan pelindung agar tidak terkena matahari langsung.
Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan penutup seperti terpal, karena matahari akan memicu terbentuknya film pada lapisan dan dalam jangka waktu lama akan menimbulkan retakan. Setelah proses pengaplikasian, kamu juga perlu memberikan topping setelah memakai waterproofing dengan keramik atau pun perata lantai agar hasilnya dapat lebih awet.
– Menggunakan Produk Waterproofing Sebagai Plaster, Acian, dan Nat
Kesalahan selanjutnya yang tidak boleh kamu lakukan yaitu dengan menjadikan waterproofing dak beton sebagai plaster, acian, atau pun nat. Karena pada dasarnya pelapis kedap air berbahan dasar semen seperti PRO-X 207 digunakan untuk melindungi dak beton sehingga memang sebaiknya diaplikasikan di atas screed atau patch.
Dengan begitu, area lantai menjadi bebas dari risiko kebocoran atau pun rembesan. Selain itu, adonannya pun tidak sekental plaster, acian atau pun nat. Jika kamu ingin membuat plaster, acian, atau nat sebaiknya gunakan bahan-bahan yang diciptakan khusus sesuai dengan fungsinya ya.
– Tidak Mengikuti Aturan Pakai yang Tepat
Pada setiap kemasan semen kuat anti bocor, pasti tertera aturan pakai beserta komposisinya. Maka dari itu, sebaiknya kamu mengikuti aturan pakai yang dianjurkan karena komposisi tersebut sudah melewati proses uji coba. Seperti PRO-X 207 di mana kamu sebaiknya mencampurkan kedua komponen dengan perbandingan 1:4 antara cairan dengan semennya. Perlu diketahui bahwa perbandingan ini adalah dalam satuan kg, artinya perbandingan pencampuran komponen adalah 1kg cairan untuk 4kg semen.
Untuk mempermudahnya, jika kamu bingung mengukur takarannya, bisa saja menggunakan ember, atau gelas cup dengan perbandingan 1:2,8 agar hasilnya sama dengan anjuran yang bersatuan kg tadi. Mengapa hal ini menjadi sangat penting?
Karena komposisi yang salah akan menghasilkan adonan yang tidak sesuai seperti yang diharapkan. Bisa saja terlalu cair atau terlalu kental, sehingga kualitas yang dihasilkan menjadi tidak terjaga dengan baik.
Baca Juga : 5 Jenis Kolam yang Butuh Pelapis Kolam Anti Bocor
– Mengganti Salah Satu Komponen Dengan Produk Lain
Hal selanjutnya yang tidak boleh kamu lakukan adalah mengganti salah satu komponen dengan bahan lain seperti air. Sama seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dimana mengganti salah satu komponen sama saja akan mempengaruhi kualitasnya. Artinya kamu tetap tidak bisa mendapatkan hasil yang maksimal, dan tidak heran kebocoran tetap akan terjadi pada rumahmu setelah pemakaian pelapis anti bocor.
Pelapis anti bocor berbahan semen 2 komponen PRO-X 207 telah dijual secara bersamaan untuk mempermudah ketika pemakaiannya. Sehingga kamu tidak perlu kebingungan atau takut kehabisan cairannya, karena produk ini telah dijual dengan perhitungan 1:4 dalam satuan kg. Jadi pastikan kamu tidak asal memakainya dengan kira-kira saja ya.
– Pengaplikasian Waterproofing Hanya Satu Lapis
Satu lagi kesalahan yang kerap ditemui saat pengaplikasian waterproofing, yaitu pengaplikasiannya yang hanya satu lapis. Untuk hasil yang maksimal, memang baiknya aplikasikan produk waterproofing minimal dua lapis ya!
– Mengabaikan Area Sudutan
Area sudutan memang menjadi tempat yang tidak bisa diabaikan karena merupakan area paling rawan retak yang berpotensi terjadinya rembes dan bocor. Untuk itu, jangan mengabaikan area ini ya. Setelah lapisan pertama waterproofing, pastikan kamu memberikan kasa/membrane di sepanjang sudutan kemudian dilanjutkan dengan lapisan selanjutnya.
– Mengabaikan Pembuatan Sloping atau Kemiringan
Dak yang baik memiliki kemiringan 1 – 2 persen agar air yang jatuh di atas dak tidak sempat menggenang. Kesalahan yang sering ditemui dan bisa menyebabkan kebocoran adalah kemiringan dak yang tidak merata atau pembuatan kemiringan berada di bawah 1%. Hal ini akan menyebabkan air tidak dapat mengalir dengan lancar dan menimbulkan genangan. Pastikan kemiringan pada dak beton bisa mengalirkan air, langsung ke kanal/saluran pembuangan.
Itulah beberapa hal yang harus kamu perhatikan agar tidak gagal ketika memakai waterproofing dak beton. Setelah mengetahuinya sekarang waktunya untuk mempraktikkan di rumah, tapi sebelumnya pastikan kamu membelinya pada toko bangunan terdekat atau secara online di Mortar Utama Official atau langsung klik aja di sini.
Baca Juga : 4 Kunci Rahasia Dak Beton Bebas Bocor