Konsep rumah ramah lingkungan merupakan salah satu cara untuk mengutamakan lingkungan yang asri. Salah satunya dengan menggunakan material ramah lingkungan untuk mengurangi ancaman kerusakan terhadap lingkungan dan pemanasan global yang semakin marak.
Salah satu cara untuk mengurangi ancaman tersebut adalah membangun rumah ramah lingkungan jika Anda memang sudah memiliki rencana untuk membangun atau merenovasi rumah Anda. Langkah ini bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan yang semakin masif.
Rumah ramah lingkungan dalam rancangannya menekankan bentuk kerangka yang akan dirancang dalam sebuah bangunan. Dengan demikian, ada beberapa poin krusial yang harus menjadi perhatian dan penentuan saat mulai membangun rumah, salah satunya seperti menentukan desain yang cocok, merencanakan komposisi area terbuka hijau yang lebih banyak, konsumsi energi yang lebih hemat, pengelolaan limbah yang baik, serta menggunakan material bangunan yang lebih sustainable.
Baca juga: Ciptakan Hunian di Rumah dengan Tema Japandi
Dalam artikel ini, kami akan membahas apa saja material bangunan yang bisa jadi referensi Anda dalam merancang rumah ramah lingkungan. Mau tahu apa saja? Simak selengkapnya di bawah ini!
1. Bambu
Bambu adalah material yang cepat tumbuh dan dapat dipanen tanpa merusak lingkungan. Material ini memiliki karakteristik yang ringan dan fleksibel namun tahan terhadap angin dan gempa sehingga bisa menjadi opsi material yang bisa Anda pilih untuk membangun rumah. Material ini sangat cocok digunakan untuk konstruksi pagar rumah ataupun untuk kebutuhan mebel seperti meja dan kursi.
2. Beton Daur Ulang
Beton daur ulang dibuat dari reruntuhan bangunan yang dihancurkan dan diolah kembali menjadi beton baru siap pakai. Kualitas beton daur ulang tidak kalah bagus dengan kualitas jenis beton lainnya, sehingga material ini cocok digunakan untuk pondasi dan struktur bangunan.
3. Batu Bata
Batu bata tanpa bakar dibuat dari tanah liat atau bahan daur ulang yang dicetak dan dikeringkan tanpa proses pembakaran. Material ini cocok digunakan untuk dinding rumah yang membutuhkan efisiensi termal tinggi dan pengurangan emisi karbon. Desain rumah yang cocok dengan material batu bata tanpa bakar ini salah satunya desain minimalis, industrial, dan futuristik.
4. Kayu Reklamasi
Kayu reklamasi berasal dari bangunan tua atau struktur yang dibongkar, memberikan material ini kehidupan baru dan mengurangi kebutuhan akan penebangan pohon baru. Contohnya, kayu reklamasi dapat digunakan untuk membuat dinding aksen yang unik atau sebagai bahan utama untuk meja makan, menciptakan nuansa vintage dan hangat dalam desain interior.
5. Serat Selulosa
Insulasi serat selulosa terbuat dari kertas daur ulang, biasanya koran, yang diolah dan diubah menjadi bahan insulasi. Material ini sangat cocok untuk mengisi dinding dan atap rumah, membantu menjaga suhu dalam ruangan tetap nyaman tanpa harus bergantung pada pemanasan dan pendinginan yang berlebihan.
Rumah ramah lingkungan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan energi dari alam, serta meminimalisir jejak karbon di rumah Anda. Dengan menggunakan beberapa pilihan material di atas, Anda dapat menciptakan rumah yang lebih nyaman untuk keluarga.
Pastikan juga Anda menggunakan bahan bangunan yang berkualitas seperti PRO-X 207 dan PRO-X 111. PRO-X 207 adalah semen pelapis anti bocor yang memberikan perlindungan waterproofing bangunan Anda dua kali lebih tahan lama dan tahan air. Anda bisa menggunakan PRO-X 207 untuk melindungi area yang rentan akan kebocoran dan rembes.
Baca juga: 5 Keuntungan Memakai PRO-X 207 yang Mudah Digunakan
Lalu, ada PRO-X 111, sealant serbaguna bersifat elastis yang mengandung bahan perekat untuk diaplikasikan di area celah-celah material seperti di area pintu dan jendela untuk menghindari gesekkan antara permukaan interior dengan bahan material seperti kaca, kayu, PVC, keramik, dll.
Anda bisa membeli PRO-X 207 dan PRO-X 111 secara langsung melalui toko bangunan terdekat di area Anda, atau juga bisa klik pranala ini jika ingin membeli produk secara online.
