Waterproofing adalah salah satu hal penting yang harus diperhatikan saat membangun atau merenovasi rumah, terutama di area-area yang basah seperti kamar mandi, dapur, dan balkon karena berfungsi untuk mencegah air masuk ke dalam bangunan dan menyebabkan kerusakan. Untuk memastikan bahwa waterproofing telah terpasang dengan baik, perlu dilakukan tes rendam waterproofing. Tes rendam waterproofing adalah metode untuk menguji kualitas dan keefektifan waterproofing dengan cara menggenangi area yang telah di-waterproofing dengan air selama beberapa waktu.
Alasan Melakukan Tes Rendam
1. Memastikan bahwa waterproofing terpasang dengan baik
Tes rendam waterproofing dapat membantu untuk memastikan bahwa waterproofing terpasang dengan baik dan tidak ada kebocoran. Jika setelah dilakukan tidak ada air yang merembes ke dalam bangunan, maka waterproofing telah diaplikasikan dengan baik.
2. Mencegah kerusakan bangunan
Kebocoran air dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan, seperti struktur bangunan yang keropos, cat dinding yang terkelupas, dan tumbuhnya jamur. Dengan melakukan tes rendam waterproofing, kita dapat mencegah kebocoran air dan kerusakan bangunan yang diakibatkannya. Yang parahnya, plafon pada bagian bawah dak dapat roboh karena kondisi plafon yang kian rusak.
3. Kenyamanan penghuni
Kebocoran air di kamar mandi dapat menyebabkan lantai menjadi licin dan berisiko terpeleset. Selain itu, kebocoran air juga dapat menimbulkan bau yang tidak sedap dan mengganggu kenyamanan penghuni rumah.
Baca juga : 4 Cara Menghitung Daya Sebar PRO-X 207 Agar Tidak Boros
Cara Melakukan Tes Rendam
Tes rendam kamar mandi adalah salah satu jenis tes rendam waterproofing yang paling umum dilakukan. Tes ini dilakukan untuk memastikan bahwa waterproofing di kamar mandi terpasang dengan baik dan tidak ada kebocoran. Berikut cara melakukan tes rendam kamar mandi yang baik dan benar:
1. Cek kondisi waterproofing
Jangan sampai ada bagian yang tidak terkena aplikasi waterproofing. Selain itu pastikan tidak ada area terbuka pada permukaan.
2. Tutup semua lubang pembuangan air
Tutup semua lubang pembuangan air di kamar mandi, termasuk lubang pembuangan kloset, lubang pembuangan wastafel, dan lubang pembuangan bathtub. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah air keluar melalui saluran.
3. Genangi lantai kamar mandi
Genangi lantai kamar mandi dengan air setinggi 5-10 cm. Pastikan air menutupi area waterproofing secara menyeluruh.
4. Tunggu selama kurun waktu 24 jam
Pastikan tidak ada yang menggunakan air yang menggenang di area tes rendam. Jika setelah 24 jam tidak ada air yang merembes ke bawah lantai, maka waterproofing di kamar mandi telah terpasang dengan baik. Namun, jika semua cara di atas sudah dilakukan namun masih ada air yang merembes ke bawah lantai, maka perlu dilakukan perbaikan waterproofing. Perbaikan waterproofing dapat dilakukan oleh kontraktor waterproofing yang berpengalaman.
Walaupun sudah menggunakan waterproofing, kamu tetap perlu melakukan tes rendam sebagai metode untuk menguji kualitas dan keefektifan waterproofing dengan cara menggenangi area yang telah di-waterproofing dengan air selama beberapa waktu. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa waterproofing terpasang dengan baik dan tidak ada kebocoran.
Kamu dapat menggunakan PRO-X 207 sebagai waterproofing untuk melindungi hunian dari kebocoran. Waterproofing berbahan dasar semen ini merupakan kolaborasi antara Mortar Utama dan Avian Brands. PRO-X 207 hadir dengan formula Acrylic Copolymer yang membuat lapisan menjadi lebih elastis dan tidak mudah bocor.
Untuk mendapatkan waterproofing PRO-X 207, kamu bisa dapatkan di toko bangunan terdekat ataupun modern trade. Kamu juga bisa belanja online di Mortar Utama Official Store.
Baca juga : Tips Membuat Taman di Rooftop Anti Bocor Dengan Waterproofing